rubber (karet) |
rumput sintetis |
semen (lapangan kampus gue) |
Dimulailah sepak terjang seorang kiper bermata sipit, tapi kulitnya tidak putih namun sawo matang atau kuning langsat. Bebaslah..
"masih lugu ya?" |
Dari sekian banyak pertandingan (wait!! nggak banyak sih, maklumlah futsal cewek masih sgt jarang penikmatnya jadi event pertandingannya pun ga sebanyak futsal cowok), ada satu pertandingan yg sangat berkesan bagi gue. Pertandingan melawan SMA REGINA PACIS BOGOR..
Sekolah Recis udh terkenal jago, fisik pemain-pemainnya pun tinggi-tinggi dan subur. Ibarat anak kampung vs anak komplek. hehehehe. Singkat cerita, sekolah gue lebih unggul 1-0 karena dpt pinalti, tim lawan mulai terpacu adrenalinnya dan betul aja! gue diserang mulu, jatuh bangunlah gue, sampe tiban-tibanan sama pemain tim lawan jg dan disaat menit-menit terakhir gue udh ga kuat mau pingsan, nengoklah gue ke pelatih ngasih kode (dulu gue udh maenan kode lho) buat minta diganti dan sayangnya kode gue ga diterima :(
Tapi, pelatih gue ngasih semangat "Ayo, 1 menit lagi! tahan tahan!" (seinget gue)
Sumpah ya 1 menit berasa 1 jam bahkan 1 hari (oke. Ini lebay)
Daaaaaan.. "PRIT PRIIT PRIIIIIIIIIIIT"
Langsung lah gue berlari meluk anak-anak, ga peduli deh bau keringat kek, bau ketek kek. Gue peluk mereka sambil teriak "AAAAAAAAAA"
Momentnya mirip bgt sama Timnas U-19 waktu final piala AFF lawan Laos (adu pinalti). Pas Ilham sebagai penentu kemenangan timnas, ketika gol dia langsung berlari disusul kiper, Rafi memeluk teman-temannya :)))))
Sayang bgt, moment pertandingan, latihan, dan sparring jarang diabadikan dgn kamera. Waktu SMA, pengguna smartphone ga byk beredar seperti sekarang begitupun socmed seperti twitter, instagram, dkk.
Oke! itu pengalaman gue bermain futsal sewaktu SMA. Next postingan, gue mau cerita pengalaman futsal pas kuliah yg ga kalah seru dan pastinya byk foto yg diabadikan :)