Minggu, 20 Oktober 2013

Futsal Oh Futsal #Part 1

FUTSAL.. gue mengenali olahraga ini sejak SMA. Seperti sepak bola, tapi dalam lingkup kecil (ukuran lapangan lebih kecil dan pemainnya pun lebih sedikit) dan untuk jenis lapangannya pun berbeda, diantaranya :
rubber (karet)
rumput sintetis
semen (lapangan kampus gue)
Gue ga sengaja lho "nyangkut" ke futsal. Awalnya, OSIS sekolah gue ngadain lomba antar kelas dan salah satu lombanya adalah futsal cewek. Sounds interesting! Berhubung dulu gue tomboy banget, diberi kepercayaanlah gue sama anak-anak kelas sebagai kiper. Kenapa bisa "nyangkut"? Semua berawal dari, jatuh bangun aku mengejar mu gue dalam menepis bola saat bertanding dan kebetulan disaksikan oleh pelatih futsal serta guru olahraga. Setelah pertandingan, guru olahraga gue bilang "kamu ikut futsal, yuk!" dan pelatih futsal gue menyetujuinya. 

Dimulailah sepak terjang seorang kiper bermata sipit, tapi kulitnya tidak putih namun sawo matang atau kuning langsat. Bebaslah..
"Baju merah, liat kamera dong!"
"masih lugu ya?"

Masa-masa jaya gue itu pas kelas 2 SMA. Beberapa pertandingan futsal cewek antar SMA pernah gue ikuti. Pengalaman yg sangat luar biasa. Diberi kepercayaan menjadi kiper, membawa nama sekolah, betapa ga pernah dibayangkan sebelumnya.

Dari sekian banyak pertandingan (wait!! nggak banyak sih, maklumlah futsal cewek masih sgt jarang penikmatnya jadi event pertandingannya pun ga sebanyak futsal cowok), ada satu pertandingan yg sangat berkesan bagi gue. Pertandingan melawan SMA REGINA PACIS BOGOR..

Sekolah Recis udh terkenal jago, fisik pemain-pemainnya pun tinggi-tinggi dan subur. Ibarat anak kampung vs anak komplek. hehehehe. Singkat cerita, sekolah gue lebih unggul 1-0 karena dpt pinalti, tim lawan mulai terpacu adrenalinnya dan betul aja! gue diserang mulu, jatuh bangunlah gue, sampe tiban-tibanan sama pemain tim lawan jg dan disaat menit-menit terakhir gue udh ga kuat mau pingsan, nengoklah gue ke pelatih ngasih kode (dulu gue udh maenan kode lho) buat minta diganti dan sayangnya kode gue ga diterima :(

Tapi, pelatih gue ngasih semangat "Ayo, 1 menit lagi! tahan tahan!" (seinget gue)
Sumpah ya 1 menit berasa 1 jam bahkan 1 hari (oke. Ini lebay)

Daaaaaan.. "PRIT PRIIT PRIIIIIIIIIIIT"
Langsung lah gue berlari meluk anak-anak, ga peduli deh bau keringat kek, bau ketek kek. Gue peluk mereka sambil teriak "AAAAAAAAAA"

Momentnya mirip bgt sama Timnas U-19 waktu final piala AFF lawan Laos (adu pinalti). Pas Ilham sebagai penentu kemenangan timnas, ketika gol dia langsung berlari disusul kiper, Rafi memeluk teman-temannya :)))))

Sayang bgt, moment pertandingan, latihan, dan sparring jarang diabadikan dgn kamera. Waktu SMA, pengguna smartphone ga byk beredar seperti sekarang begitupun socmed seperti twitter, instagram, dkk.

Oke! itu pengalaman gue bermain futsal sewaktu SMA. Next postingan, gue mau cerita pengalaman futsal pas kuliah yg ga kalah seru dan pastinya byk foto yg diabadikan :)






Senin, 07 Oktober 2013

Hujan Membawa Berkah


"Udah dapat berapa duit, Dek?"
Hujan turun dengan derasnya disertai petir yang menggelegar, dimana banyak orang lebih memilih berada di dalam ruangan. Namun, berbeda dengan anak-anak yang lebih memilih berada di luar rumah. Bukan! untuk maen hujan-hujanan, tapi mereka mencari uang. Mereka adalah tukang ojek payung.

Setiap ada kereta datang, mereka bersiap-siap menyambut para penumpang yang turun. Mereka menunggu dengan setia hingga akhirnya ada yg memegang payungnya. Mereka pun rela basah-basahan, mengikuti arah  jalan orang yang menyewa payungnya dan kemudian diberikan uang seikhlasnya. Anak-anak ini tidak mematok harganya, mereka terima berapapun upahnya.

Hujan berlangsung lama dan sudah banyak kereta yg datang. Sudah brp banyak kah uang yg diterima? entahlah.. yg pasti mereka sudah sangat kedinginan.

#PeopleAroundUs
Lokasi di stasiun kereta, tepatnya di parkiran motor.