Kamis, 23 Januari 2014

Lagi-lagi Job Fair

Beberapa waktu lalu gue datang ke job fair (tau kan?) untuk kesekian kalinya. Kedatangan yang untuk kesekian kalinya ini gue merasakan sesuatu yang beda, karena apa? karena gue datang SENDIRIAN. Kenapa sendirian? Bukan! bukan karena nggak punya teman, tapi teman gue udah pada kerja dan bukan juga karena nggak punya pacar (wait.. emang nggak punya sih).

Sejujurnya, gue nggak pernah kepikiran buat datang sendirian karena udah tau gimana suasana dan keadaan saat job fair sebelumnya, kayaknya nggak deh ya buat datang sendiri. Entah apa yang mendorong gue  berani melangkahkan kaki ke Istora Senayan (tempat job fair) sebatang kara seperti hatchi yang sedang mencari ibunya. Mungkin saat itu gue kebayang kisah hatchi yang sangat seru dan menantang.

Berhubung gue udah pernah ke tempat yang sama jadi gue udah tau kudu naik Transjakarta ke arah mana dan turun dimananya nggak perlu tanya sana sini. Tapi, gue lebih memilih naik kopaja, keputusan itu mendadak setelah gue udah di halte Dukuh Atas karena sepengalaman gue dulu Transjakarta arah Blok M itu penuh dan datangnya lama. Pas naik kopaja sejujurnya gue gelisah, gundah gulana, dan pucat pasi takut kesasar karena ini kali pertama.

Gue konsentrasi penuh memperhatikan jalanan yang dilalui kopaja. Gue konsentrasi udah kayak mau Ujian Semester. Lewatin halte-halte Transjakarta (jalurnya lurus doang) dan sebelum sampe halte Polda kok kopajanya belok, jantung gue jedag jedug kencang banget, "mampus nih gue nyasar". Ternyata eh ternyata kopajanya emang jalurnya kudu belok dulu, kemudian mata gue terbelalak liat halte Polda dari kejauhan, hati senang pikiran pun tenang. Gue nggak nyasar horeeeee.. *elap keringat*

Di dalam Istora Senayan..

"Maaf nafasnya bau, mas"


Keadaan di dalam sana kurang lebih seperti pada gambar di atas bahkan lebih padat lagi. Bayangkanlah saudara-saudaraku! Ini job fair terpadat yang pernah gue kunjungi, karena tempatnya yang lebih kecil atau makin banyak pengangguran di negeri ini. Entahlah.

Ada untungnya juga sih gue datang sendiri dengan situasi seperti itu, nggak ada yang ngeribetin. Nggak perlu telpon-telponan, "eh lo dimana?". Nggak ada yang ngeluh, "gue istirahat dulu ah cape, lo jalan sendiri aja ya". Gue lebih fokus juga liat perusahaan mana aja yang kiranya cocok sama gue.

Dalam kesendirian di tengah keramaian, gue suka memperhatikan orang-orang. Gue liat cowok cakep, eh lagi gandengan sama cewek. Pait. Gue juga liat cewek ngegandeng.. Nyokapnya. Semanja manjanya lo sama nyokap nggak gini juga kaliiiii. Kesian ih nyokapnya. Ada cewek-cewek yang niat make up, make upnya luntur kena keringet (panas bener di dalam), yang niat pake heels pun ada (sing sabar ya kakinya), dan yang niat berpacaran di sana banyaaaaak. #jomblosirik

Dan yang paling beda dari job fair ini adalah adanya backsound. Jadi, panitia penyelenggaranya memutarkan lagu-lagu hits Indonesia. Diantaranya, lagu-lagu Raisa, Cakra Khan, dan Afgan. As we know.. kebanyakan lagu dari mereka adalah lagu-lagu penuh kegalauan. Mau hati lagi senang, mau lagi di tempat rame sekalipun kalo dengar lagu-lagu mereka pasti langsung mellow.

Bayangkan saudara-saudaraku!! Sekali lagi bayangkan! Lagi ribet-ribetnya keliling nyari lowongan ke perusahaan-perusahaan disana eh ada Afgan "Jika akuuuu bukan jalanmu, ku berhenti mengharapkanmuuu". Gue langsung ikutan nyanyi bareng Afgan, liat orang pacaran, dan galau. Wajarlah jomblo gampang banget galau.

Dalam hati, "Ini gue lagi di job fair atau di PRJ sih banyak aje yang pacaran disini". Padahal belom pernah ke PRJ hahaha.. Dari job fair sebelumnya, emang banyak yang pacaran, mereka nggak mau pisah, mereka mau sama-sama terus, mereka mau sekantor bareng kalo perlu satu kursi bareng di kantor.

Gue kepanjangan nih ceritanya, udah dulu ya. Oh iya, postingan selanjutnya gue mau cerita klo gue dapat surprise di job fair kemarin. Apa surprisenya? Penasaran nggak? NGGAK. FINE.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar